BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakag
Ketika konsep Sistem Informasi Manajemen
(SIM) pertama kali muncul pada pertengahan tahun 1960, ada optimisme yang belum
terbukti bahwa Sistem Informasi Manajemen akan menyediakan informasi
untuk memenuhi kebutuhan semua manajer perusahaan. Berbagai kegagalan awal
menjadi sinyal yang jelas bahwa optimisme itu tidak berdasar. Sistem informasi
perusahaan (enterprise information system) menjadi populer sejak tahun 1990,
para analis memberikan berbagai alasan kepopuleran tersebut dikarenakan
kebutuhan dari informasi umum dan mencakup seluruh perusahaan.
SIM bukan merupakan hal baru. Ruang
lingkup SIM sebenarnya tertuang pada tiga kata pembentuknya, yaitu “sistem”,
“informasi”, dan “manajemen”. Sistem merupakan kumpulan elemen yang saling
berhubungan satu sama lain yang membentuk satu kesatuan dalam usaha mencapai
suatu tujuan.
Di dalam perusahaan, yang dimaksud
elemen dari sistem adalah departemen-departemen internal, seperti persediaan
barang mentah, produksi, persediaan barang jadi, promosi, penjualan, keuangan,
personalia; serta pihak eksternal seperti supplier dan konsumen yang saling
terkait satu sama lain dan membentuk satu kesatuan usaha.
Informasi adalah hasil pemrosesan data
yang diperoleh dari setiap elemen sistem tersebut menjadi bentuk yang mudah
dipahami dan merupakan pengetahuan yang relevan yang dibutuhkan oleh orang
untuk menambah pemahamannya terhadap fakta-fakta yang ada. Informasi bagi
setiap elemen akan berbeda satu sama lain sesuai dengan kebutuhannya
masing-masing Manajemen terdiri dari proses atau kegiatan yang dilakukan oleh
pengelola perusahaan seperti merencanakan (menetapkan strategi, tujuan dan arah
tindakan), mengorganisasikan, memprakarsai, mengkoordinir dan mengendalikan
operasi untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan.
B. Batasan Masalah
Adapun batasan masalah dalam makalah
yang kami bahas yaitu :
1) Apa Pengertian Sistem Informasi
Manajemen…?
2) Apa Fungsi Sistem Informasi Manajemen...?
3) Bagaimana Perkembanagan Konsep Sistem
Informasi Manajemen…?
C. Tujuan
Adapaun tujuan dari penulisan makalah
ini yaitu untuk mengetahui defenisi dan fungsi dari Sistem Informasi manajemen
serta perkembagannya.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Sistem Informasi Manajemen
Ada beberapa defenisi dari sistem
informasi manajemen ( SIM ) menurut para ahli, di antaranya :
1) SIM adalah pengembagan dan penggunaan
sistem-sistem informasi yang efektif dalam organisasi-organisasi (Kroenke,
David, 1989)
2) SIM didefinisikan sebagai suatu sistem
berbasis komputer yang menyediakan informasi bagi beberapa pemakai yang
mempunyai kebutuhan yang serupa. Informasi menjelaskan perusahaan atau salah
satu sistem utamanya mengenai apa yang telah terjadi di masa lalu, apa yang
sedang terjadi sekarang dan apa yang mungkin terjadi di masa depan. Informasi
tersebut tersedia dalam bentuk laporan periodik, laporan khusus dan output dari
simulasi matematika. Informasi digunakan oleh pengelola maupun staf lainnya
pada saat mereka membuat keputusan untuk memecahkan masalah (Mc. Leod, 1995)
3) SIM merupakan metode formal yang
menyediakan informasi yag akurat dan tepat waktu kepada manajemen untuk
mempermudah proses pengambilan keputusan dan membuat organisasi dapat melakukan
fungsi perencanaan , operasi secara efektif dan pengendalian (Stoner, 1996)
Dari definisi-definisi di atas, dapat
ditarik kesimpulan, bahwa SIM adalah suatu sistem yang dirancang untuk
menyediakan informasi guna mendukung pengambilan keputusan pada kegiatan
manajemen dalam suatu organisasi.
a) Konsep dasar sistem
Suatu sistem pada dasarnya adalah
sekolompok unsur yang erat hubungannya satu dengan yang lain, yang berfungsi
bersama-sama untuk mencapai tujuan tertentu.Secara sederhana, suatu sistem
dapat diartikan sebagai suatu kumpulan atau himpunan dari unsur, komponen, atau
variabel yang terorganisir, saling berinteraksi, saling tergantung satu sama
lain, dan terpadu. Dari defenisi ini dapat dirinci lebih lanjut pengertian
sistem secara umu, yaitu :
1) Setiap sistem terdiri dari unsur-unsur
2) Unsur-unsur tersebut merupakan bagian
terpadu sistem yang bersangkutan.
3) Unsur sistem tersebut bekerja sama untuk
mencapai tujuan sistem.
4) Suatu sistem merupakan bagian dari
sistem lain yang lebih besar.
b) Konsep dasar informasi
Secara umum informasi dapat
didefinisikan sebagai hasil dari pengolahan data dalam suatu bentuk yang lebih
berguna dan lebih berarti bagi penerimanya yang menggambarkan suatu kejadian-kejadian
yang nyata yang digunakan untuk pengambilan keputusan. Informasi merupakan data
yang telah diklasifikasikan atau diolah atau diinterpretasi untuk digunakan
dalam proses pengabilan keputusan.
c) Konsep dasar sistem informasi
Sistem informasi adalah suatu sistem
dalam suatu organisasi yang mempertemukan kebutuhan pengolahan transaksi harian
yang mendukung fungsi operasi organisasi yang bersifat manajerial dengan
kegiatan strategi dari suatu organisasi untuk dapat menyediakan kepada pihak luar
tertentu dengan informasi yang diperlukan untuk pengambilan keputusan. Sistem
informasi dalam suatu organisasi dapat dikatakan sebagai suatu sistem yang
menyediakan informasi bagi semua tingkatan dalam organisasi tersebut kapan saja diperlukan. Sistem ini menyimpan, mengambil, mengubah, mengolah dan mengkomunikasikan informasi yang diterima dengan menggunakan sistem informasi atau peralatan sistem lainnya.
menyediakan informasi bagi semua tingkatan dalam organisasi tersebut kapan saja diperlukan. Sistem ini menyimpan, mengambil, mengubah, mengolah dan mengkomunikasikan informasi yang diterima dengan menggunakan sistem informasi atau peralatan sistem lainnya.
B. Fungsi Sistem
Informasi Manajemen
Supaya
informasi yang dihasilkan oleh sistem informasi dapat berguna bagi manajamen,
maka analis sistem harus mengetahui kebutuhan-kebutuhan informasi yang
dibutuhkannya, yaitu dengan mengetahui kegiatan-kegiatan untuk masing-masing
tingkat (level) manajemen dan tipe keputusan yang diambilnya. Berdasarkan pada
pengertian-pengertian di atas, maka terlihat bahwa tujuan dibentuknya Sistem
Informasi Manajemen atau SIM adalah supaya organisasi memiliki informasi yang
bermanfaat dalam pembuatan keputusan manajemen, baik yang meyangkut
keputusan-keputusan rutin maupun keputusan-keputusan yang strategis. Sehingga
SIM adalah suatu sistem yang menyediakan kepada pengelola organisasi data
maupun informasi yang berkaitan dengan pelaksanaan tugas-tugas organisasi.
Beberapa kegunaan/fungsi sistem informasi antara lain adalah sebagai berikut:
1) Meningkatkan aksesibilitas data yang tersaji secara
tepat waktu dan akurat bagi para pemakai, tanpa mengharuskan adanya prantara
sistem informasi.
2) Menjamin tersedianya kualitas dan keterampilan dalam
memanfaatkan sistem informasi secara kritis.
3) Mengembangkan proses perencanaan yang efektif.
4) Mengidentifikasi kebutuhan-kebutuhan akan keterampilan
pendukung sistem informasi.
5) Menetapkan investasi yang akan diarahkan pada sistem
informasi.
6) Mengantisipasi dan memahami konsekuensi-konsekuensi
ekonomis dari sistem informasi dan teknologi baru.
7) Memperbaiki produktivitas dalam aplikasi pengembangan
dan pemeliharaan sistem.
8) Organisasi menggunakan sistem informasi untuk mengolah
transaksi-transaksi, mengurangi biaya dan menghasilkan pendapatan sebagai salah
satu produk atau pelayanan mereka.
9) Bank menggunakan sistem informasi untuk mengolah
cek-cek nasabah dan membuat berbagai laporan rekening koran dan transaksi yang
terjadi.
10) Perusahaan menggunakan sistem informasi untuk
mempertahankan persediaan pada tingkat paling rendah agar konsisten dengan
jenis barang yang tersedia.
11) SIM untuk Pendukung Pengambilan Keputusan Sebuah
sistem keputusan, yaitu model dari sistem dengan mana keputusan diambil, dapat
tertutup atau terbuka. Sebuah sistem keputusan tertutup menganggap bahwa
keputusan dipisah dari masukkan yang tidak diketahui dari lingkungan. Dalam
sistem ini pengambil keputusan dianggap:
a.
Mengetahui semua
perangkat alternatif dan semua akibat atau hasilnya masing-masing
b.
Memiliki metode
(aturan, hubungan, dan sebagainya) yang memungkinkan dia membuat urutan
kepentingan semua alternatif.
c.
Memilih alternatif
yang memaksimalkan sesuatu, misalnya laba, volume penjualan, atau kegunaan.
Konsep
sebuah sistem keputusan tertutup jelas menganggap orang rasional yang secara
logis menguji semua alternatif, mengurutkan berdasarkan kepentingan hasilnya,
dan memilih alternatif yang membawa kepada hasil yang terbaik/maksimal.
Model
kuantitatif pengambilan keputusan biasanya adalah model sistem keputusan
tertutup. Sebuah sistem keputusan terbuka memandang keputusan sebagai berada
dalam suatu lingkungan yang rumit dan sebagian tak diketahui. Keputusan
dipengaruhi oleh lingkungan dan pada gilirannya proses keputusan kemudian mempengaruhi
lingkungan. Pengambilan keputusan dianggap tidak harus logis dan sepenuhnya
rasional, tetapi lebih banyak memperlihatkan rasionalitas hanya dalam batas
yang dikemukakan oleh latar belakang, pandangan atas alternatif, kemampuan
menangani suatu model keputusan, dan sebagainya.
12) SIM Berdasarkan Aktivitas/Kegiatan Manajemen
Kegiatan
dan proses informasi untuk tiga tingkat adalah saling berhubungan. Contohnya
pengendalian inventaris pada tingkatan operasional bergantung pada proses yang
tepat dari transaksi; pada tingkat dari pengendalian manajemen, pembuatan
keputusan tentang keamanan persediaan dan frekuensi memesan lagi bergantung
pada pembetulan ringkasan dari hasil operasi-operasi; pada tingkat strategi,
hasil dalam operasi-operasi dan pengendalian manajemen yang dihubungkan pada
tujuan-tujuan strategi, saingan tindak tanduk dan sebagainya untuk mencapai
strategi inventaris. Tampaknya terdapat kontras tajam antara ciri-ciri
informasi untuk perencanaan pengendalian dan taktis berada di tengahnya.
13) Sistem Informasi Untuk Pengendalian Operasional
Pengendalian operasional adalah proses pemantapan agar kegiatan operasional
dilaksanakan secara efektif dan efisien. Pengendalian operasional menggunakan
prosedur dan aturan keputusan yang sudah ditentukan lebih dahulu. Sebagian
besar keputusan bisa diprogramkan.
Pendukung
pemrosesan untuk pengendalian operasi terdiri dari :
a) Proses transaksi
b) Proses laporan
c) Proses pemeriksaan
Beberapa
contoh di bawah ini menggambarkan jenis dukungan keputusan yang dapat dibuat
dalam sistem pengendalian operasional :
a) Suatu transaksi penarikan kembali sediaan menghasilkan
suatu dokumen transaksi. Pengolahan transaksi juga dapat menyelidiki persediaan
yang ada, dan memutuskan apakah suatu pesanan pembelian sediaan harus diadakan.
b) Suatu pemeriksaan terhadap file pegawai menjelaskan
keperluan untuk suatu posisi. Komputer menyelidiki file pegawai menggunakan
program untuk memilih kandidat secara kasar.
c) Laporan rutin dihasilkan secara periodik. Tetapi suatu
aturan keputusan yang diprogramkan dalam suatu prosedur pengolahan laporan bisa
menciptakan laporan khusus dalam suatu bidang masalah. Contoh : suatu analisis
pesanan yang masih belum dilayani setelah 30 hari.
14) Sistem Informasi Untuk Pengendalian Manajemen
Informasi pengendalian manajemen diperlukan oleh manajer departemen untuk
mengukur pekerjaan, memutuskan tindakan pengendalian, merumuskan aturan
keputusan baru untuk diterapkan personalia operasional, dna mengalokasi sumber
daya. Proses pengendalian manajemen memerlukan jenis informasi berikut :
a) Pekerjaan yang telah direncanakan (standar,
ekspektasi, anggaran, dll)
b) Penyimpangan dari
pekerjaan yang telah direncanakan
c) Sebab penyimpangan
d) Analisis keputusan atau arah tindakan yang mungkin
Database
untuk pengendalian manajemen terdiri dari dua elemen utama : (1) database dari
operasional, dan (2) rencana, anggaran, standar, dll yang mendefinisikan
perkiraan tentang pelaksanaan, juga beberapa data eksternal seperti perbandingan
industri dan indeks biaya.
Proses untuk
mendukung keputusan kegiatan pengendalian manajemen adalah sebagai berikut :
1) Model perencanaan dan anggaran
2) Program-program laporan penyimpangan
3) Model-model analisis masalah
4) Model-model keputusan
5) Model-model pemeriksaan/pertanyaan
Keluaran dari
sistem informasi pengendalian manajemen adalah : rencana dan anggaran, laporan
yang terjadwal, laporan khusus, analisissituasi masalah, keputusan untuk
penelaahan, dan jawaban atas pertanyaan.
15) Sistem Informasi Untuk Perencanaan Strategis Tujuan
perencanaan strategis adalah untuk mengembangkan strategi dimana suatu
organisasi akan mampu mencapai tujuannya. Horison waktu untuk perencanaan
strategis cenderung lama, sehingga perubahan mendasar dalam organisasi bisa
diadakan, sebagai contoh :
a) Suatu rantai pertokoan dapat memustuskan untuk
mengubah menjadi usaha melalui pesanan
b) Suatu toko serba ada dengan toko di pusat kota dapat
memutuskan untuk mengubah menjadi suatu toko obral di luar kota.
Aktifitas
perencanaan strategis tidak harus terjadi dalam suatu siklus periode seperti
kegiatan pengendalian manajemen. Kegiatan ini memang agak tidak teratur,
meskipun beberapa perencanaan strategis bisa dijadwalkan ke dalam perencanaan
tahunan dan siklus penganggaran. Beberapa jenis data yang berguna dalam
perencanaan strategis menunjukkan ciri data :
a) Prospek ekonomi bagi bidang kegiatan perusahaan dewasa
ini.
b) Lingkungan politik dewasa ini dan perkiraan masa
mendatang
c) Kemampuan dan prestasi organisasi menurut pasaran,
negara, dan sebagainya (berdasarkan kebijakan dewasa ini).
d) Proyeksi kemampuan dan prestasi masa mendatang menurut
pasaran, negara, dan sebagainya (berdasarkan kebijakan dewasa ini).
e) Prospek bagi industri di daerah lain.
f) Kemampuan saingan dan saham pasar mereka.
g) Peluang bagi karya usaha baru.
h) Alternatif strategi
i) Proyeksi kebutuhan sumber daya bagi alternatif
beberapa strategi.
Dukungan
sistem informasi untuk perencanaan strategis tidak bisa selengkap seperti bagi
pengendalian manajemen dan pengendalian operasional. Namun demikian sistem
informasi manajemen dapat memberi bantuan yang cukup pada proses perencanaan
strategis, misalnya:
a) Evaluasi kemampuan yang ada didasarkan atas data
internal yang ditimbulkan kebutuhan pengolahan operasional.
b) Proyeksi kemampuan mendatang dapat dikembangkan oleh
data masa lampau dan diproyeksikan ke masa mendatang
c) Data pasar dan persaingan yang mungkin bisa direkam
dalam database komputer.
SIM
Berdasarkan Fungsi Organisasi Sistem informasi manajemen dapat dianggap sebagai
suatu federasi subsistem yang didasarkan atas fungsi yang dilaksanakan dalam
suatu organisasi. Masing-masing subsistem membutuhkan
aplikasi-aplikasi yntuk membentuk semua proses informasi yang berhubungan
dengan fungsinya, walaupun akan menyangkut database, model base dan beberapa
program komputer yang biasa untuk setiap subsistem fungsional. Dalam
masing-masing subsistem fungsional, terdapat aplikasi untuk proses transaksi,
pengendalian operasional, pengendalian manajemen, dan perencanaan strategis.
C. Perkembanagan Konsep Sistem Informasi Manajemen
Usaha awal untuk menerapkan komputer
dalam area bisnis terfokus pada data. Kemudian penekanan pada informasi dan
pendukung keputusan. Sekarang, komunikasi dan konsultasi mendapat perhatian
yang paling besar.
1) Fokus Awal pada Data
Selama paruh pertama abad dua puluh,
saat punched card dan keydriven bookkeeping machines berada dalam masa jayanya,
perusahaan-perusahaan umumnya mengabaikan kebutuhan informasi para manajer.
Praktek ini diteruskan dengan komputer generasi pertama yang terbatas untuk
aplikasi akuntansi. Nama untuk aplikasi akuntansi berbasis komputer adalah
pengolahan data elektronik (electronic data processing=EDP). Istilah EDP tidak
lagi populer dan telah disingkat menjadi data processing (DP). Kita menggunakan
istilah Sistem Informasi Akuntansi (SIA) atau Accounting Information System
untuk menggambarkan sistem yang memproses aplikasi aplikasi pengolahan data
perusahaan. SIA menghasilkan beberapa informasi sebagai produk sampingan dari
proses akuntansi
2) Fokus Baru pada Informasi
Tahun 1964 diperkenalkan alat penghitung
generasi komputer. Komputer baru ini menggunakan sirkuit silikon sehingga daya
proses lebih besar. Konsep enggunaan komputer sebagai SIM dipromosikan oleh
pembuat komputer untuk mendukung peralatan baru tersebut. Konsep SIM menyadari
bahwa aplikasi komputer harus diterapkan untuk tujuan utama menghasilkan
informasi manajemen. Konsep ini banyak diterima perusahaan besar.
Perkembangannya tidak mulus, karena: (1) kurangnya pengetahuan tentang
komputer, (2) kurangnya pengetahuan tentang bisnis dan keawaman spesialis
informasi mengenai peran manajemen, (3) peralatan komputer mahal dan terbatas,
dan lain-lain. Kesalahan secara khusus adalah sistem tersebut terlalu ambisius.
3) Fokus Revisi pada Pendukung Keputusan
Sementara banyak orang hanya mengamati
dari pinggir saat perusahaan-perusahaan berjuang dengan SIM raksasa mereka,
sejumlah ilmuwan informasi di Massachusetts Institute of Technology (MIT)
memformulasikan pendekatan yang berbeda. Ilmuwan ini adalah Michael S. Scott
Morton, G. Anthony Gorry, dan Peter G.W. Keen dan konsep mereka disebut Sistem
Pendukung Keputusan (Decision Support System = DSS). Pada tahun-tahun awal era
DSS, terdapat banyak argumen mengenai DSS dan SIM. Apakah DSS menawarkan
pendekatan baru pada penggunaan komputer dan jika memang demikian bagaimana?.
SIM adalah suatu sumberdaya organisasional. SIM dimaksudkan untuk menyediakan
informasi pemecahan masalah bagi sekelompok manajer secara umum, sedangkan DSS
dimaksudkan untuk mendukung satu orang manajer secara khusus.
4) Fokus Sekarang pada Komunikasi
Pada saat DSS berkembang, perhatian juga
difokuskan pada aplikasi komputer yang lain: otomatisasi kantor (office
automation = OA). OA memudahkan komunikasi dan meningkatkan produktivitas
diantara para manajer dan pekerja kantor melalui penggunaan alat-alat
elektronik.
OA dimulai pada tahun 1964 saat IBM mengumumkan produknya, Magnetic Tape/Selectric Typewriter (MT/ST), yaitu mesin tik yang dapat mentik kata-kata yang telah direkam dalam pita magnetik. Operasi pentikan ini mengarah pada aplikasi OA yang disebut pengolahan kata (word processing). OA berkembang meliputi aplikasi: konferensi jarak jauh (teleconferencing), voice mail, surat elektronik (electronic mail), electronic calendaring, facsimile transmission, dan desktop publishing
OA dimulai pada tahun 1964 saat IBM mengumumkan produknya, Magnetic Tape/Selectric Typewriter (MT/ST), yaitu mesin tik yang dapat mentik kata-kata yang telah direkam dalam pita magnetik. Operasi pentikan ini mengarah pada aplikasi OA yang disebut pengolahan kata (word processing). OA berkembang meliputi aplikasi: konferensi jarak jauh (teleconferencing), voice mail, surat elektronik (electronic mail), electronic calendaring, facsimile transmission, dan desktop publishing
5) Fokus Potensial pada Konsultasi
Perkembangan saat ini adalah penerapan
kecerdasan buatan (artificial intelligence = AI), bagi masalah-masalah bisnis.
Ide dasar AI adalah bahwa komputer dapat diprogram untuk melaksanakan sebagian
penalaran logis yang sama seperti manusia.
BAB II
PENUTUP
A. Kesimpulan
Adapun simpulan yang dapat ditarik dari
makalah ini yaitu :
1. Sistem Informasi Manajemen adalah suatu
sistem yang dirancang untuk menyediakan informasi guna mendukung pengambilan
keputusan pada kegiatan manajemen dalam suatu organisasi.
2. Fungsi Sistem Informasi
Manajemen Meningkatkan aksesibilitas data yang tersaji secara tepat waktu dan
akurat bagi para pemakai..
DAFTAR PUSTAKA
http://ghesumar.wordpress.com/2010/03/18/80/n
http://www.google.co.id/search?hl=id&biw=1440&bih=742&q=buku+sistem+informasi+manajemen&revid=-1&sa=X&ei=2O6OTsOnL8borAe7lqHBDQ&ved=0CB8Q1QIoAg
http://www.google.co.id/search?hl=id&biw=1440&bih=742&q=pengertian+sistem+informasi+manajemen&revid=-1&sa=X&ei=2O6OTsOnL8borAe7lqHBDQ&ved=0CCAQ1QIoAw
www.creativebrain.web.id/media.php?action=readnewa&title=Pengertian%20Sistem%20Menurut%20Para%20Ahli